Buku ini berisi cercahan pikiran dan keseharian seorang perempuan muda urban. Di akhir usia dua puluhan ia memutuskan untuk tidak menikah dan menyebut diri si parasit lajang (Istilah feminis jepang).Ia terkesan sangat cuek, tapi di pihak lain ia sangat mengamati dan memperhatikan keadaan sekelilingnya.
Tulisanya menunjungkkan bahwa orang juga bisa bersikap kritis bahkan sambil tetap berada dalam lingkup kehidupan kapitalis.Orang bisa menyukai barbie, film porno, fesyen, mal sambil tetap bisa bilang bahwa semua itu menerkam manusia dan kita harus cerdik-cerdik bergumul denganya. Seperti seorang pawang bermain dengan harimau sirkus.Pesan dari buku ini :Di Zaman ini larangan tidak memadai lagi untuk bekal manusia berhadapan denagn tantangan.
Menurutku buku ini menceritakan tentang kehidupan nyata penulis.Ayu Utami menelanjangi dirinya sendiri, mengupas tuntas pemikirannya melalui bukunya. enggak semua penulis dapat bertutur kata sejujur dan selugas dia. Yah cuma memang harus hati-hati berpikir kritis mencermati tulisannya beliau. Ada banyak pelajaran eksplisit di balik kisah petualangannya. Banyak ideologi-ideologi ataupun pandangan yang sangat jauh berbeda dari yang kebanyakan yang diungkap di sini. Sehingga pandangan tersebut terpojok oleh keadaan pada umumnya. Soalnya Ayu Utami telah menembus zona nyaman keterikatan seorang wanita pada nilai-nilai kuno yang kaku.
Dalam buku ini Ayu Utami Memutuskan untuk melajang seumur hidupnya, dia menganggap Jika perkawinan ibarat pasar, orang-orang yang memutuskan tidak menikah sesungguhnya mengurangi pasokan istri seperti OPEC mengatur suplai minyak. Saya percaya berkeluarga itu bagus untuk orang lain. Mungkin dia berpikir menikah baik buat orang lain tapi tidak baik untuknya.
Buku ini di terbitkan pada tahun 2003, Waktu membaca buku ini sempat saya berpikir bahwa penulis mungkin akan menjadi seorang parasit lajang seumur hidupnya ternyata buku ini mempunyai trilogi yaitu Si parasit Lajang, Cerita Cinta Enrico, Pengakuan eks parasit lajang.Yang ia coba lakukan dalam hidup pribadinya adalah melawan nilai-nilai adat, agama, dan hukum negara yang patriarkal. Tapi, ia berhadapan dengan kenyataan bahwa patriarki adalah fakta sejarah nah dalam bukunya pengakuan eks parasit lajang ini dia akhirnya berjalan ke pelaminan.
IDENTITAS BUKU
Pengarang : Ayu Utami
Cetakan pertama : 2003 Saya baca cetakan 2013
Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedi
Tebal : 238 halaman
0 komentar:
Posting Komentar